Recents in Beach

Wayang Bangli - Kang Ching Wie

Wayang Kulit Inovatif Bangli
VCD Original Kang Ching Wie


*1 Wayang Kulit Inovatif Bangli dengan Dalang I Dewa Gede Agung Sutresna Mesi S.Sn mengambil lakon Kang Ching Wie atau Kawit Barong Landung. Menceritakan asal muasal keberadaan Barong Landung yang merupakan wujud kutukan dari Sang Raja Jaya Pangus dan Putri China Kang Ching Wie, yang hadir ditengah masyarakat Bali setiap Wuku Dunggulan atau setelah perayaan hari Raya Galungan (1 Februari 2011). Wayang Kulit Inovatif Bangli ini merupakan produksi Aneka Record sebanyak 3 CD dengan Registrasi izin : 3198/24.Tbn/12.00.01/XII/2009, dinyatakan telah lulus sensor, 12 April 2011, Remaja. Pementasan live nya di Desa Sulahan Susut Bangli.
Berikut cerita selengkapnya, tattwa dasa carita dari Kang Ching Wie "Kawit Barong Landung".

*2 Diceritakan Parekan /Punakawan Sangut dan Delem yang memulai pementasannya dengan tarian gembira dan lagu-lagu khas Delem yang lucu. Sedangkan Sangut menyanyikan lagu .." ne kedis ia ngeling nguwas-nguwis, metinggah di kayu manis, tau dewek sing ngelah pipis, semengan ngadep lengis, petengne ngaba linggis, karena uangnya sudah habis..." Baaaahhh jeleme pemalingan nto ", kata Delem. Lagu lainnya, .." ngebah kayu lakar pajeng, taluh kakua di sreongga, ngulah payu tiang metajen, nak luh tua masih kanggo ..." hahahahaha .... 


*3 Lagu Sangut yang mengikuti jaman, lagu POP ... dan lagu-lagu selingkuh, namun Delem mengingatkan agar kita yang sudah berumur / tua untuk mengabdikan diri pada keluarga, anak dan istri. Delem juga menuturkan tentang hukum dan KasatDalmas atau Kepala Satuan Dakwaan Masalah Asmara, KUHP atau Kurang Uang Harus Penjara dan tentang Hakim atau Hubungi Aku Kalau Ingin Menang ... hahahaha...
Delem juga menceritakan tentang Ida sang Jaya Pangus di kerajaan Panorajan, dimana saat sedang jalan-jalan ke pantai utara, Kakisik Minasa, melihat kapal China yang sedang terdampar. Dalam kapal China itu ada wanita cantik putri China Kang Ching Wie. Sang Jaya Pangus jatuh cinta pada Putri China Kang Ching Wie dan berkeinginan untuk mempersuntingnya menjadi permai suri. Tetapi Ida Bhagawan SiwaGama melarangnya, karena adanya perbedaan dan akan menyebabkan bumi ini bencana angin ribut dan hujan badai, menyengsarakan rakyat.


*4 Larangan itu dilanggar oleh Sang Jaya Pangus dan bersikeras untuk meminang Putri China Kang Ching Wie. Saat acara melamar Putri China itu terjadi angin ribut, badai dan kerajaan hancur. Sang Jaya Pangus dan Putri Kang Ching Wie mengungsi ke Timur Bukit Penulisan, lalu mendirikan Kerajaan Balingkang. Di Kerajaan Balingkang terjadi kolaborasi budaya Bali dan budaya China, Bali dan Kang ( Kang Ching Wie ) menjadi Balingkang. Adanya Pipis Bolong atau uang kepeng berlubang yang selalu harus ada di setiap kegiatan Panca Yadnya di Bali. Pis Bolong merupakan lambang Panca Datu. Panca Yadnya belum sah apabila tidak dilengkapi dengan Pis Bolong tersebut. Kebudayaan China lain yang berpengaruh pada masyarakat seperti Cap Deki, Cekian ... hahahahaha...lagunya seperti ini " wong raja tiksar kanci , dibi sanja tiang melali... burat cawang likas kobong , neked diwang papas i dadong... likas tonglak kuwes cubit, ndasne bonglak bebes kucit ... tiksar coklak meringgit, jani ajak ke kamar sakit..kenci menying burat kobong, i kaki ngeling baang ngandong... kobong sengkek pipis nenem, i dadong kedek kenyem-kenyem ....

*5 Delem bersama Sangut diperintah oleh Sang Jaya Pangus untuk mempersiapkan Yadnya Pewiwahan, mulai dari upacara Sidi Widani, dari lahir, 15 harian, otonan, metatah dan mesakapan. Sangut menerima setiap tamu dan masyarakat se kintamani, se Balingkang yang hadir untuk ngayah, ada yang menyumbangkan kelapa untuk keperluan yadnya. Ada pengayah yang memiliki mulut seperti buaya dan bernyanyi  ."Hello Broo... baang ngidih roko ... bungut cara buaya...." hahahaha.....

*6 Sangut dengan pengayah yang merasa kopok ngaturangayah, karena saat istrinya ditinggal ngayah ke Puri... istrinya berkaki empat ... kurenan mebatis papat ... hahaha. Lalu ada pula tukang ebat atau juru masak yang sudah hafal sengan resep-resep masakan Bali. Selanjutnya ada pula sekaa gong yang akan ngaturangayah menabuh gamelan. Para Jero Mangku juga bersiap untuk ngaturangayah ke Puri dengan cerita tentang kepemangkuan.

*7 Jero Mangku yang sudah diminta untuk menyelesaikan upacara di Puri, bercerita pula tentang mantra bebayuhan dengan bahasa Bali nya... dan dicontohkan kepada Sangut. Disisi lain jero mangku juga bercerita tentang kawin kontrak antara orang Indo dengan Bule, disini Jero mangku menggunakan mantra untuk turis ....menggunakan bahasa inggris hahaha...... Menjadi Jero Mangku tidak boleh sombong, tidak boleh makan daging Sapi, Lembu karena merupakan Ibu para pandita....

*8 Pengayah yang sedang mabuk, megenjekan dan menari ...." Nyai Nyoman dong pilihin ngalih somah....apang sida nyai mengojog anak sugih ...buke senggake pancoran metatakin batu ... apang tusing mani puan nyai ajake tuyuh... menek sidan tuun honda mererod ngajak somah nyaine ... disubane nyai ngojog anak sugih .... konden karuan hidup nyai nemu bahagia ... depang suba dewek Beli kemulan lacun .. yapin lacur Beli sida lakar mengalih somah ... pantes megoba cara nyai.. pelekutus Beli sida mengalih ..."

Diceritakan pula Sang Jaya Pangus menemani Putri China Kang Ching Wie yang sedang bersedih karena belum memiliki suta / putra. Sang Jaya Pangus berkeinginan untuk melakukan Tapa Brata Semadi disisi hutan Danau Batur.

*9 Diceritakan di kerajaan Danau Batur ada Parekan Merdah dan Tualen, yang sedang berdiskusi tentang hidup dan generasi muda. Keberadaan daerah yang disenangi oleh turis, sehingga pelajarilah segala jenis bahasa, seperti bahasa Mandarin, bahasa China...
Ilmu yang diikuti Merdah adalah ilmu padi, semakin beris semakin merunduk. Sedangkan Tualen menggunakan perti wimbanya dari pohon bambu; bambu tumbuh dimana saja, sebelum bisa mencapai langit dia tidak akan merunduk, semasih muda sudah bisa buat sayur mayur. Bambu bisa digunakan untuk sunari dengan sastra Ang Ung Mang dan berada di puncak Meru.

*10 Tualen juga menceritakan tentang putra suputra, pergunakanlah segala Panca Indra untuk kebutuhan hidup dan kebaikan. Mengikuti lagu " Bibi anu lamun payu luwas manjus, Antenge tekekan yatnain ngaba masui, tiuk puntul bawang anggon sasikepan .." Diceritakan pula Tualen yang sedang ngiring Ida Sang Dewi Danu Batur yang akan melila cita ke pesisi Danu Batur dan mesucian ke Toya Bungkah.

*11 Diceritakan Dewi Danu Batur ke pesisi danu dengan melewati hutan dimana segala binatang hutan ada disana seperti burung, gajah, kuda, monyet, kera dan lain sebagainya. Di tempat lain dalam hutan yang sama Sang Jaya Pangus bersama Delem sudah sampai di Danu Batur dan akan Nangun Yasa tapa Brata. Namun belum hal itu terlaksana Sang Jaya Pangus dikejutkan oleh kehadiran wanita cantik seperti bidadari Supraba. Dewi Danu memperkenalkan diri sebagai Sang Dewi Danu Batur. Sang Jaya Pangus pun Nangun yasa dekat istana Dewi Danu.

*12 Di kerajaan Dalem Balingkang diceritakan Putri China Kang Ching Wie menunggu kepulangan Sang Jaya Pangus dengan perasaan sedih. Sudah 1,5 tahun Nangun yasa, Sang Jaya Pangus belum juga kembali. Putri China Kang Ching Wie pun berangkat ke tengah hutan untuk menyusul Sang Jaya Pangus. Di tengah hutan yang lebat Tualen ketemu dengan dayang-dayang Putri China Kang Ching Wie. Tualen bertanya akan tujuan kedatangan wanita cantik ini ke tengah hutan. pertemuan Tualen dengan dayang-dayang ini dimata-matai oleh Sangut, dimana akan segera dilaporkan ke Sang Jaya Pangus. Tualen pun merayu dengan lagu-lagu wewangsalan...

*13 Sangut melaporkan kedatangan Putri China Kang Ching Wie dan dayang-dayangnya kepada Delem, Delempun jatuh pingsan karena takutnya. Karena dikira Delem wafat, dia pun menyanyikan lagu kekawin kematian.. " ngata risedek nira mantuk.. sang sura laga ring hayun...." .Kematian Delem dimanfaatkan Sangut untuk mengambil warisan termasuk istrinya Delem... hahaha... Delem pun langsung bangun dari kepura-puraannya. Disisi lain diceritakan Dewi Danu Batur sedang bercengkrama dan bermesraan dengan Sang Jaya Pangus, saat itulah kode siulan yang diberikan Delem tidak dihiraukan Sang Jaya Pangus, sehingga kepergok oleh Putri China Kang Ching Wie. Terjadi perang antara Dewi Danu Batur dengan Kang Ching wie yang sama-sama mengeluarkan kesaktian.

*14 Perang antara Dewi Danu Batur lawan Kang Ching Wie yang sama-sama menggunakan kekuatan magis, Kang Ching Wie berubah wujud menjadi Rangda, menantang Dewi Danu untuk berperang. Rangda dengan lidah mengeluarkan api menyilaukan, leak manca desa, leak manca warna pun diikutsertakan untuk membuat sengsara rakyat Danu Batur.  Tualen pun marah dengan berubah wujudnya Kang Ching Wie menjadi Rangda, dia melawannya dengan berubah wujud menjadi Barong. Perang antara Barong dengan Rangda semakin hebat dan dahsyat, saat hadirnya Dewi Danu Batur, Rangdapun berubah kembali menjadi Kang Ching Wie ditemani Sang Jaya Pangus, mereka berdua yang memiliki kesalahan di kerajaan Danu Batur dikutuk menjadi Barong Landung, dan akan bertugas mensucikan Bumi Bali setiap wuku Dunggulan.Selesai.

Wayang lebih asik kalo ditonton dan Belilah VCD Aslinya, apabila ada yang kurang berkenan, Rare Angon Nak Bali Belog memohon Maaf, sekian dan terima kasih.


Posting Komentar

1 Komentar